NYADRAN : Sebagai Tradisi Masyarakat Desa Rembes Jelang Ramadhan - DESA REMBES

Rembes, 7 Maret 2024 - Nyadran adalah tradisi masyarakat Jawa yang berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu dari kata "sraddha" yang artinya keyakinan. Nyadran dilakukan untuk menyambut bulan Ramadan, dan merupakan tradisi yang tercipta dari proses akulturasi antara budaya Jawa dengan budaya Islam. Selain untuk menghormati leluhur, Nyadran juga dilaksanakan setiap tahun untuk melestarikan tradisi tersebut secara turun-temurun.  

Waktu pelaksanaan tradisi Nyadran berbeda-beda di setiap wilayah, namun biasanya dilakukan pada bulan Sya'ban atau Ruwah. Di Desa Rembes Kecamatan Bringin, pelaksanaan nyadran terbagi menjadi beberapa waktu setiap dusunnya. Diawali dari Makam Dusun Watugimbal pada 29 Februari 2024, Makam Dusun Kandangan pada 1 Maret 2024, Makam Wetan Dusun Rembes pada 5 Maret 2024, Makam Lor Dusun Rembes dan Makam Dusun Belo pada 6 Maret 2024, yang terakhir di Makam Dusun Klego pada 7 Maret 2024.

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tradisi nyadran antara lain :

  1. Besik atau membersihkan makam leluhur

Salah satu kegiatan utama dalam tradisi Nyadran adalah membersihkan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan sehari sebelum ziarah.

  1. Ziarah kubur

Melakukan upacara ziarah kubur, dengan berdoa kepada roh yang telah meninggal di area makam.

  1. Menyelenggarakan kenduri

Menyelenggarakan kenduri, dengan pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, dan doa, kemudian ditutup dengan makan bersama.

Harapannya, selain untuk melestarikan budaya dan tradisi tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau yang telah meninggal.(Rika Yuliana)